Judul diatas mengingatkan kita dengan iklan salah satu merek kursi di televisi khan ? begitu juga yang terjadi dilingkungan politik dan birokrat di negara kita. Saat kampanye mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan posisi yang mereka idamkan dengan berbagai cara, mereka rela mengorbankan harta benda bahkan kehormatan mereka sendiri dengan mengeluarkan janji-janji manis kepada konstituen mereka yang bahkan mereka sendiri tidak tau apakah janji-janji itu bisa mereka tepati.
Saat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka seakan lupa dengan janji dan jargon-jargon muluk yang mereka berikan kepada pemilihnya. Bila diluar negeri para pejabat marak mengundurkan diri karena malu tidak dapat menepati janji-janji mereka saat kampanye, di negara kita malah sibuk mencari pembenaran dan kambing hitam atas kegagalan mereka serta tidak ada sedikitpun rasa malu untuk itu.
Lebih menyedihkan lagi, bila suatu partai yang pada awalnya begitu semangat menyuarakan reformasi, keadilan, kesejahteraan dan kejujuran tapi saat mereka berada dipuncak seakan mereka lupa dengan janji-janji dan jargon-jargon yang selalu mereka dengungkan. Coba lihat artikel ini, apa yang tertulis disini cukup membuat kita miris karena sedikitpun tidak mencerminkan semangat yang pernah mereka dengungkan.
Tidak salah khan bila banyak pemilih yang menolak untuk memilih, bila kenyataannya seperti itu.
Jumat, 18 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar