Selasa, 28 Desember 2010

Beginilah Kalo Sudah Terpojok

Tadi baca salah satu link dari seorang rekan di Facebook-nya yang memberitakan tentang pernyataan ketua umum PSSI yang menyatakan perlakuan curang dan teror pihak Malaysia terhadap tim nasional Indonesia sejak kedatangan hingga jalannya pertandingan.

Hmmm... karena penasaran mau baca artikel sumbernya akhirnya ketemu juga hehehe. Artikel ini menyebut Nurdin Halid lebih mengurusi urusan teror supporter Malaysia ketimbang melakukan pembenahan atas kekalahan ini dan kejadian yang timbul akibat kekacauan distribusi tiket yang terjadi di tanah air.

"Jadi memang ada hal yang teman-teman pers tidak tahu, bahwa sebetulnya timnas kita itu dari awal sudah dapat teror. Sejak dari awal latihan, menunggu bus sangat lama. Saya sampai maki-maki petugasnya," tutur Nurdin.

"Begitu kita tiba di tempat latihan, di muka gawang itu ditaburkan sesuatu serbuk yang membuat kiper kita gatal-gatal. Tapi saya belum tahu apa itu. (Pelatih) Widodo dan dokter bilang, serbuk itu menciptakan alergi, apalagi sampai bengkak-bengkak di Markus."

Kalo dipikir-pikir, kalo memang Bapak Halid ini serius dan memang memiliki bukti kalo kekalahan tim kita akibat kecurangan yang dilakukan supporter Malaysia kenapa tidak melakukan penuntutan agar hasil pertandingan di-anulir ? Dan sampai tadi malam saya juga tidak melihat tindakan berarti dari PSSI terutama Nurdin Halid untuk menyelesaikan masalah 'teror supporter' yang telah dijadikan kambing hitam oleh beliau ini.

Gaya 'ngeles' petinggi PSSI memang serupa tapi tak sama dengan anggota DPR dan pejabat yang habis ketahuan 'bobroknya', ngeles sengeles-ngelesnya kalo perlu pake alasan yang gak masuk akal dan 'menggelikan' untuk menutupi kelemahannya karena sudah mentok.

Yaaah... buat orang yang yang hanya memiliki 'strata' rakyat biasa seperti saya hanya bisa garuk-garuk kepala, urut dada sambil cengar-cengir melihat kelakuan konyol pejabat-pejabat macam ini sambil memendam sakit hati karena sudah tau dibodohin tapi gak bisa berbuat apa-apa.

Sudah waktunya 'Kemaluan' bangsa ini lebih diperbesar agar budaya malu benar-benar mendarah daging dan menjiwai moral bangsa terutama para pejabat negeri ini.

Jumat, 17 Desember 2010

Jadi Gak Yakin

Nonton hasil pertandingan AFF Cup antara Indonesia vs Filipina kemarin (16/12) jadi bikin gak yakin kalo Indonesia bakal masuk ke grand final kejuaraan ini. Dengan hasil kurang menyakinkan 1 - 0, itu juga sepertinya gol masuk untung-untungan.

Di pertandingan kemarin, Indonesia tampak bernar-benar bersusah payah untuk mengimbangi permainan lawan yang sebagian besar pemainnya adalah pemain asimilasi dari Eropa dan Amerika (rekan saya menyebut pertandingan kemarin adalah pertandingan melawan Inggris bukan dengan Filipina).

Kalo di kandang sendiri kita hanya bisa menghasilkan kemenangan tipis maka di pertandingan leg kedua nanti (19/12) bila permainan masih tetap seperti kemarin maka kemungkinan menang akan kecil.

Tapi tidak ada salahnya tetap berharap dan berusaha, mudah-mudahan kesebelasan kita mampu memenangkan pertandingan ini atau paling tidak menghasilkan skor seri untuk lolos ke final AFF Cup.

Sabtu, 11 Desember 2010

Biar Tidak Iri

Jadi orang memang harus adil supaya tidak ada yang merasa iri karena merasa 'di-anak tirikan'. Kalo kita punya anak lebih dari satu maka kasih sayang dan perhatian kita juga harus kita curahkan dengan adil agar anak-anak kita tidak ada yang merasa 'terzolimi' karena iri merasa tidak mendapatkan perlakuan yang adil.

Atau bila kita memiliki istri lebih dari satu, begitu juga...he he he, karena akibatnya bakal kacau kalo kita sampai tidak adil karena resikonya adalah 'dunia-akhirat'. Kita berdosa bila tidak bisa 'adil' dalam memberikan nafkah lahir dan batin, dan si istripun akan menuntuk ke pengadilan bila kita tidak adil dalam memperlakukan mereka.

Nah, berkaitan dengan keadilan saya juga harus adil dengan blog-blog saya yang lain agar satu blog yang jarang di-update tidak merasa iri dan ditinggalkan karena jarang terupdate. He he he... Meskipun kelihatan cukup merepotkan karena kita harus punya stok tulisan yang cukup untuk ditulis diblog-blog kita tapi paling tidak kita bisa ambil manfaatnya, yaitu kemampuan dan pengalaman menulis kita akan semakin terasah.

Saya juga heran, ada seorang blogger yang memiliki blog lebih dari tiga tapi mampu mengupdate ke setiap blognya dengan rutin hampir setiap hari... ckckck... bahkan dengan tulisan yang beragam, meskipun kita tidak tahu apakah itu hasil 'copy-paste' atau bukan tapi yang jelas isinya cukup menarik.

Apapun isi blog kita sebenarnya tidak perlu diributkan, apakah itu hasil 'copy-paste' atau 'repost' yang pasti itu adalah hak dari si-empunya blog yang penting mendatangkan manfaat bagi pemiliknya dan kalo bisa bermanfaat juga buat pembacanya.

Jangan seperti tulisan-tulisan saya di sini yang isinya hanya celotehan-celotehan yang mungkin tidak jelas buat Anda tapi setidaknya saya bisa menulis sesuatu di sini walo hanya sekedar menumpahkan isi hati.

Rabu, 08 Desember 2010

Kelilit 'Utang' Neeeeh...

Hehehe... Saya lagi kelilit utang tulisan nih, dalam beberapa hari terakhir ini praktis tidak ada tulisan yang sedikit serius terutama untuk blog dan website tutorial yang saya maintain.

memang, kebetulan saya lagi menulis tutorial tentang pemrograman web dengan Python yang sengaja saya buat secara 'berseri' termasuk dalam bentuk e-book dan sample kode programnya.

Tapi dalam beberapa hari terakhir saya lagi merasa sedikit 'exciting' dengan CMS Drupal karena saya lagi coba-coba belajar theming dan penggunaan modul-modulnya yang agak sedikit mengganggu konsentrasi tulisan tutorial saya.

Hmmm... Bismillah ajalah, mudah-mudahan utangnya cepet lunas.

Sabtu, 27 November 2010

Mesti Hati-hati Kalo Bikin Peraturan

He he he, ngeblog sambil nunggu hujan diluar berhenti dan ngisi 'kekosongan'... jadi inget sama seorang rekan yang tiba-tiba tergopoh-gopoh keluar dari toilet kantor sambil menutup resletingnya yang masih terbuka dan masuk ke ruangan kerja saya.

'Busyet deh Nal, tadi gue baru aja buka celana mo buang air... eh ada tulisan nempel di closet katanya -Dilarang Memasukan Benda Apapun ke Dalam Closet ini, bikin gue ga jadi kencing.. ngebaca tulisan itu, gue langsung masukin 'itu' gue ke celana. sapa sih yang nempelin tulisan itu ?'

Kurang lebih itulah kata-katanya saat keluar dari toilet sambil setengah teriak dan sambil 'cengar-cengir', tentu saja kata-katanya di atas hanya lelucon. Tapi kalo dipikir-pikir, kenapa juga mesti ada larangan seperti itu di closet... he he he.

Larangan ataupun peraturan kalo tidak dibuat hati-hati memang bisa membahayakan, kalo saja tulisan closet di atas memang dilakukan oleh setiap orang yang membacanya gak bisa dibayangkan berbahayanya buat kesehatan... bisa-bisa semua orang bisa kencing batu karena menahan 'pipis'.

Sebuah peraturan juga bisa dilanggar dengan mudah hanya dengan sedikit kemampuan silat lidah, contohnya tulisan 'Dilarang Merokok di Sini'. Seorang rekan saya dengan santainya merokok di ruangan kerja sambil bekerja... melihat itu saya langsung menegurnya, 'Hei, situ ga baca kalo di sini ga boleh merokok ?' tau ga apa kira-kira jawabannya ?

'Lho yang dilarang khan merokok di dinding itu, karena tulisannya hanya bilang -Dilarang Merokok di Sini (dinding tempat larangan tersebut nempel), coba kalo tulisannya -Dilarang Merokok di Ruangan Ini, nah itu yang benar....'

Sekilas benar juga jawabannya meskipun kedengeran bodoh tapi itu memang jawaban yang 'pintar'. Mendengar jawaban itu bikin saya mangkel tapi sambil tertawa...

Nah jadi jangan heran, sebanyak apapun peraturan, larangan dan undang-undang yang dibuat selama aturan tersebut dibuat hanya sekedar 'dibuat' tapi memiliki celah dan 'multi interpretasi' dipastikan banyak pelanggar hukum, koruptor dan 'maling' berkerah putih yang lolos dari jeratan hukum. Dan anekdot yang menyatakan 'Peraturan itu dibuat untuk dilanggar' itu ada benarnya, mungkin inilah yang menjadikan korupsi menjadi budaya yang sulit dihapus.

Apalagi apabila sebuah peraturan yang dibuat (sengaja) untuk kepentingan dan keuntungan 'golongan' tertentu saja, ini lebih berbahaya karena dapat merugikan orang banyak.

Dan bagi 'objek' peraturan seperti kita juga harus hati-hati menyikapi peraturan yang ada agar tidak menjadi korban dari peraturan 'jadi-jadian'

Minggu, 21 November 2010

Inilah Budaya Tolong Menolong

Dalam masyarakat kita, budaya saling membantu, tolong menolong dan bergotong royong sudah berakar kuat. Mulai dari kerja bakti bersih-bersih kampung, memperbaiki jalan lingkungan hingga membantu saudara dan tetangga yg mengalami musibah.

Budaya ini masih banyak dilakukan sampai saat ini. Uniknya, kebiasaan ini juga masih banyak dipraktekan tdk hanya di daerah pedesaan tapi di ibukota metropolitan Jakarta kebiasaan gotong royong spt ini masih dipraktekan.

Jadi teringat saat saya menikah beberapa tahun yang lalu, saya sempat terheran-heran saat banyak tetangga dan 'family' yg membawakan kebutuhan pesta resepsi pernikahan, mulai dari beras hingga minuman mineral. Setelah resepsi saya sempat bertanya kpd istri mengenai hal tsb dan dia menjelaskan bahwa semua pemberian tsb harus 'dikembalikan' saat si pemberi mengadakan hajatan.

Walah, kalo tau begitu kenapa kita tdk minta bantuan berupa uang saja mengingat perbedaan harga saat kita harus mengembalikan pemberian tsb... he he he (bokis)
----------
Sent from my Nokia phone

Sabtu, 20 November 2010

Tanggungnya Tanggung Bulan

Ternyata ada hikmahnya juga hari sabtu di tanggal tua begini 'ngantor', selain ada kegiatan juga menghindari adanya pengeluaran yang 'tidak semestinya' karena kalo hari sabtu biasanya otak selalu minta diajak 'plesiran' entah kemana.

Meskipun terdengar 'bokis' tapi terus terang dan jujur, saat ini saya senang berada di kantor (he he he). Ada satu lagi hikmah yang bisa diambil, saya jadi doyan menulis karena kondisi kantor yang sepi begini bikin pikiran kemana-mana dan dengan menulis pikiran jadi fokus... so thanks to internet.

Dalam satu hari ini, di otak saya udah ada target satu tulisan lagi yang harus saya posting di internet. Hmmmm.... Mari menulis.....

Selasa, 16 November 2010

Cuma Mau Ngeblog Azah

Beberapa waktu terakhir ini lagi 'hunting' webblog di Google, iseng-iseng berhadiah sambil iseng lihat-lihat tulisan orang sambil cari inspirasi tampilan-tampilan situs yang menarik untuk bahan belajar untuk develop situs pribadi saya.

Blogger logo
Setelah membaca beberapa blog ada timbul pertanyaan di kepala 'Apa sih Blogger itu?' Padahal kata Blogger sendiri sudah sering saya dengar (apalagi webblog yang saya gunakan juga berdomain blogger.com).

Kalo kata situs ini Blogger adalah 'penulis catatan di internet atau di web', bila ditelisik lagi makna Blogger yang lebih mendetail dan mengena adalah seperti yang diurai di blog ini yang memaknai blogger sebagai 'objek pelaku dari sebuah blog, dengan kata lain Blogger (terlepas dari aksi google yang membeli domain blogger.com untuk layanan blognya) adalah orang-orang yang senantiasa menulis dan mengupdate blognya'.

Saya pernah membaca salah satu blog tetangga yang dengan seenak udelnya mengatakan bahwa sebuah webblog yang jarang diupdate biasanya dimiliki oleh 'blogger abal-abal' bahkan ada seorang rekan (yang mungkin tidak terlalu memahami fungsi blog) mengatakan bahwa blog yang sepi komentar adalah blog tidak laku, termasuk blog saya tentunya (he he he).

Saya setuju dengan pernyataan tulisan ini, yang menyatakan justru yang pantas diragukan KEBLOGGERAN-nya adalah mereka-mereka yang mengkotak-kotakkan komunitas blogger lain dengan memberi sebutan-sebutan bahkan istilah yang melenceng dari istilah Blogger itu sendiri.

Yap, dari pada memikirkan sikap miring dan sentimen negatif orang-orang yang mengaku BLOGGER 'kawakan' yang hanya menurunkan semangat menulis lebih baik saya terus melanjutkan tulisan saya meskipun sesekali mengutip tulisan orang lain.

Saya hanya ingin menulis 'sesuatu' apa yang ada dikepala saya, apa yang rasa serta menulis apa yang saya lihat dan saya baca menurut pandangan saya tentunya.

Saya cuma mau ngeblog aza, entah tulisan saya ini diapresiasi dan dikomentari oleh orang lain atau tidak, entah dibaca oleh orang lain atau tidak karena saya hanya ingin menulis, hanya itu.

Selasa, 26 Oktober 2010

Musim Banjir (Lagi)


Mungkin saya termasuk orang yang beruntung, karena masih bisa tiba dirumah dengan selamat dari banjir yang terjadi kemarin sore hingga malam hari yang membuat macet Jakarta.

Banjir semalam memang cukup merepotkan dan menyusahkan karena menimbulkan kemacetan dimana-mana. Seorang rekan saya terpaksa harus bermalam-malam dikantor karena rute menuju ke rumahnya macet total karena banjir.

Dan rekan saya yang lain terpaksa berjam-jam di ruas jalan tol karena kendaraan yang dia tumpangi terperangkap macet total hingga hampir tengah malam juga karena banjir yang melanda ruas tol.

Sebenarnya tidak terfikir oleh saya bahwa banjir semalam itu ternyata telah membuat macet Jakarta meskipun saya juga sedikit heran, walaupun pada saat jalan rute pulang saya banjir biasanya jalan alternatif yang saya ambil untuk menghindari banjir biasanya tidak semacet semalam.

Meskipun tidak macet total tapi lumayan melelahkan, karena yang biasanya jarak tempuh saat banjir hanya satu jam dari kantor ternyata tadi malam saya membutuhkan waktu satu setengah jam untuk tiba dirumah.

Paska banjir kemarin tentu saja masyarakat menyalahkan pemda dan gubernurnya yang dianggap tidak mampu menangani banjir. Padahal pak Gubernur saat ini yang dulu memiliki jargon kampanye 'ahlinya Jakarta' ternyata juga tidak mampu menangani banjir seperti janji kampanye-nya dulu.

Coba tengok, proses pembangunan Kanal Timur yang diharapkan dapat mengurangi banjir ternyata sampai saat ini belum juga selesai akibat masalah-masalah yang membelit proses pembangunanya (terutama masalah ganti rugi lahannya yang sampai saat ini masih belum juga selesai).

Saat tulisan ini dibuat cuaca sore sedang mendung sambil sesekali hujan, mudah-mudahan tidak banjir seperti kemarin karena was-was juga kalo setiap hari banjir karena saya khawatir tidak semujur kemarin yang bisa tiba dirumah tanpa perlu bermacet-macet berjam-jam.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Lagi Dan Mau Lagi Tapi...

Sampai saat ini saya sudah memiliki dua domain pribadi dan dua domain gratisan di blogspot ditambah dengan beberapa subdomain yang sebenarnya masih bisa saya gunakan. Tapi entah kenapa perasaan masih ada keinginan punya domain lagi.

Apa boleh buat, mungkin ini yang dimaksud dengan besar pasak dari pada tiang.. maksudnya keinginan memiliki domain baru sebenarnya didorong oleh keinginan saya untuk mendevelop situs baru tapi.... dari beberapa situs yang saya kelola saja sampai saat ini tampilannya belum bisa saya maintain penuh selain karena keterbatasan waktu juga karena mood saya untuk 'coding' dalam beberapa waktu terakhir turun drastis... MAAALLLEEES.... :)

Masih teringat dulu waktu 'masih muda' saat masih semangat-semangatnya, saya bisa membuat dan mendevelop website hanya dalam hitungan hari... tentu saja dengan tampilan sederhana dan fitur standard saja bahkan saya bisa membuat berbagai aplikasi hanya sekedar untuk membantu kerjaan sehari-hari.

Tapi sekarang, saat ide sudah dikelapa eh kepala tapi begitu sudah di depan komputer yang timbul hanya rasa malas... haalllaaah...

Kamis, 02 September 2010

Ironi Negeri Tempe

Negeri tempe? Masih ingat dulu di era Orde Baru, pemerintah saat itu membudayakan tempe kepada rakyat agar terbiasa mengkonsumsi makanan berbahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe. Bahkan presiden saat itu tidak segan-segan mengatakan bahwa sejak masa kecil hingga menjadi presiden selalu mengkonsumsi tempe dalam menu makannya. Bila bicara tempe, memang secara klinis kandungan gizi terutama protein dalam kedelai dan bahan lainnya pada tempe memang diakui sangat tinggi.

Tau ga sih? pada saat itu hak berbicara dan berpolitik rakyat banyak diperlakukan seperti tempe yang selalu diinjak-injak. Tapi meskipun begitu, saat itu dengan pengaruh presiden Soeharto yang begitu luas dan kuat membuat Indonesia menjadi negeri yang disegani di forum international terutama oleh negara tetangganya termasuk Australia.

Tapi saat ini, di era reformasi dan keterbukaan keadaan menjadi terbalik, saat semangat reformasi dan keterbukaan telah tumbuh dalam diri rakyat Indonesia justru wibawa, kedaulatan dan harga diri bangsa ini dengan mudahnya diinjak-injak negara lain akibat dari lemahnya wibawa pemerintah kita. Mulai dari Australia saat kirisis Timtim yang mulai turut campur urusan dalam negeri kita (dianggap salah satu penyebab Timor Timur lepas dari NKRI), Singapura yang berani memperluas wilayah daratnya dengan reklamasi pantainya hingga luas wilayahnya hampir mendekati perbatasan (dengan menggunakan pasir selundupan dari Indonesia pula) dan yang terbaru adalah Malaysia yang dulu selalu mendengungkan semangat saudara serumpun yang dengan kasat mata berani melecehkan martabat bangsa ini.

Malaysia secara terang-terangan 'merampok' budaya dan kesenian kita, perlakuan merendahkan terhadap TKI, dan merampok hasil hutan kita yang melibatkan oknum korup diperbatasan. Yang terbaru, mereka berani melanggar batas wilayah negara kita dan melakukan penangkapan terhadap petugas KKP yang saat itu tengah bertugas dan menangkap nelayan yang mencuri ikan di wilayah perairan kita dan memperlakukan mereka dengan kasar.


Tindakan pemerintahpun terkesan lamban dan 'lembek' dan tidak tegas menyikapi tindak tanduk Malaysia terlihat dari isi pidato presiden tadi malam di Mabes TNI (1/9). Menurut pendapat salah satu pengamat dari Universitas Paramadina tadi malam disalah satu radio swasta usai mendengarkan pidato presiden, sikap presiden ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti investasi Malaysia di tanah air dan masih banyaknya tenaga kerja kita yang bekerja di Malaysia.


Yap, inilah salah satu pokok masalahnya. Dari sini saya melihat bahwa penyebabnya adalah kegagalan pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya hingga kita begitu tergantung kepada negara lain. Apabila pemerintah memang berhasil mensejahterakan rakyatnya seperti memperluas kesempatan kerja dan mampu mendayagunakan sumber daya yang kita miliki seperti SDM dengan meningkatkan mutu pendidikan dan mengelola sumber daya alam untuk kepentingan rakyat serta mampu menjaga sumber daya yang kita miliki dengan melibatkan masyarakat maka ketergantungan kita terhadap bangsa lain dapat diminimalisir dan konflik yang menginjak-injak bangsa kita tidak perlu terjadi.


Tulisan ini hanya cermin kekecewaan saya pribadi terhadap para pemimpin negeri ini yang sebenarnya telah mendapatkan legitimasi penuh tapi tidak mampu memanfaatkan kesempatan tersebut, ironisnya banyak pejabat dan oknum pemerintahan yang malah terlibat dalam banyak kasus korupsi dan suap baik secara
langsung maupun tidak langsung yang kini banyak terangkat kepermukaan bahkan tanpa malu meminta
fasilitas mewah di tengah rakyat yang masih terhimpit kesulitan hidup.

Semoga di bulan suci ramadhan ini Allah SWT membukakan pintu rahmatnya dan semoga negeri kita yang tercinta ini selalu dilindungi dari 'kehancuran' serta mampu bertahan dan terus maju dalam kerasnya persaingan global tanpa melupakan norma dan moral agama.

Sabtu, 21 Agustus 2010

Demam Ngeblog ?

Hehehe... judul tulisan ini terinspirasi dari hasil browsing ke media ngeblog seperti dagdigdug.com, blogdetik.com dan abis baca berita tentang perhelatan Pesta Blogger + 2010 yang katanya ikut disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat, ternyata banyak juga blogger baru bermunculan.

Komunitas blogger di Indonesia merupakan salah satu komunitas blogger terbesar di dunia. Dengan semakin menjamurnya blogger-blogger baru berarti ada indikasi minat menulis masyarakat kita semakin meningkat yang otomatis dapat semakin meningkatkan jumlah tulisan dalam berbagai tema yang dapat dibaca di internet.

Saat ini sebagian besar aplikasi blog sudah dilengkapi dengan fitur pengkategorian dan pemisahan tema tulisan hingga semakin banyak pilihan tema dan kategori jenis bacaan yang bisa di baca oleh masyarakat dan secara tidak langsung bisa merangsang minat baca masyarakat (khususnya bagi yang hobi online di internet).

Begitulah, apalagi saat ini media Webblog atau yang biasa disebut Blog tidak hanya berfungsi sebagai media melepas uneg-uneg dan isi hati si penulis seperti buku harian atau diary, blog juga dapat digunakan sebagai media berbagi ide, berbagi pemikiran dan kritik si penulis terhadap kejadian dan peristiwa yang terjadi disekitar si penulis.

Jadi inget, dulu waktu masih gaptek dengan yang namanya komputer apalagi internet, entah sudah berapa buku tulisan saya yang berisi uneg-uneg dan isi hati saya yang saya tuangkan dalam bentuk tulisan tangan ke dalam diary (saya lebih senang menyebutnya sebagai jurnal pribadi). Di era internet seperti sekarang ini kita sudah dapat menggunakan 'buku diary' virtual yang dikenal dengan Blog yang dapat kita akses dimana saja, dari mana saja dan kapan saja.

Selasa, 10 Agustus 2010

Romantisme Ramadhan

Bulan suci ramadhan, bulan puasa bulan yang penuh berkah. Bagi saya, ramadhan adalah bulan yang penuh romantisme bulan yang hikmat penuh kenangan indah.

Romantisme ? Jangan salah sangka dulu. Romantisme yang saya maksud disini tidak melulu berkaitan dengan kisah cinta antara laki-laki dan perempuan.

Ramadhan banyak menyimpan kenangan indah, kenangan di masa kecil, kenangan di masa remaja saya di saat mengisi hari-hari di bulan ramadhan ini.

Ramadhan banyak mengisi pengalaman religi yang indah, saat pertama kali berpuasa dan kenangan kenakalan-kenakalan di masa kanak-kanak saat berpuasa.

Di bulan ramadhan inilah saya pertama kali menikmati khusyuknya hati dalam menjalankan ibadah puasa saat mengikuti berbagai kegiatan islami di masa remaja.

Marhaban ya Ramadhan, semoga dibulan suci ini kita dapat meningkatkan iman dan ibadah serta menjadi bulan yang dapat melatih kesabaran, keikhlasan dan media instropeksi diri kita.

----------
Sent from my Nokia phone

Senin, 19 Juli 2010

Test Google Extensions

Bila Anda membaca teks ini maka saya sudah berhasil posting blog saya via Google Extensions :)

Minggu, 11 Juli 2010

Besar Keinginan Tapi Tidak Ada Kemampuan

Ada rasa prihatin sekaligus menggelikan setelah mendengar pernyataan salah seorang 'veteran' PSSI tahun 1970-an dalam suatu wawancara dengan wartawan televisi swasta sore ini. Dalam pernyataannya, beliau menyatakan rasa prihatin yang sangat besar atas pembinaan persepakbolaan di tanah air. Para tokoh sepakbola di tanah air terlalu sibuk berdebat dan melupakan pembinaan sepakbola tanah air.

Keinginan untuk mengangkat sepakbola Indonesia ke kancah piala dunia seperti yang kita diharapkan ibarat mimpi di siang bolong bila kita melihat pembinaan sepakbola saat ini seperti yang diungkapkan di atas.

Salah seorang rekan saya juga pernah memiliki pemikiran yang kurang lebih sama dengan pernyataan di atas bahwa para tokoh sepakbola tanah air dan pejabat yang bertanggungjawab dengan olahraga tanah air terlalu sibuk berdebat.

Bila di negara maju (olahraganya), pembinaan dilakukan sejak dini tapi di tanah air pembinaannya dilakukan instan. Jadi jangan heran bila kemampuan atlet kita masih dibawah rata-rata. Jangankan tingkat dunia dan Asia, di tingkat ASEAN saja kita masih kedodoran.

Kamis, 08 Juli 2010

Penyakit Cacing Gelang Rugikan Negara Ratusan Miliar

Ini baru berita, binatang kecil yang menjijikan yang bernama Cacing Gelang ternyata memiliki kemampuan lebih daripada para koruptor dinegeri kita untuk urusan 'menghisap' keuangan negara. Artikel ini diambil dari artikel DetikHealth.

Secara nasional, nutrisi yang hilang dicuri oleh parasit tersebut ternyata mencapai ratusan miliar tepatnya Rp 177,5 miliar per tahun. Itu baru untuk cacing gelang. 

Perkiraan tersebut disampaikan oleh Dirjen Pengendalian
 
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), dalam jumpa pers bertema 'Bebas Cacing Bebas Berkreasi', yang berlangsung di Fx Lifestyle Mall, Senayan, Jakarta, Kamis (8/7/2010). 

Prof Tjandra Yoga memperkirakannya berdasarkan survei tahun 1986-1991, yang menunjukkan bahwa tingkat kejadian cacingan pada anak SD mencapai 60-80 persen. Sekitar 21 persen di antaranya disebabkan oleh cacing gelang (
Ascaris lumbricoides). 

Di dalam tubuh manusia, seekor cacing gelang sanggup mencuri nutrisi sebanyak 0,14 gram karbohidrat dan 0,035 gram protein dalam sehari. Sementara penderita cacingan rata-rata memiliki 6 ekor cacing gelang di perutnya.
 

Dengan perkiraan jumlah penduduk 220 juta jiwa dan konsumsi harian karbohidrat Rp 5.000/gram dan protein Rp 50.000 /gram, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.
 

Kehilangan karbohidrat:
 
21% x 220.000.000 jiwa x 17,4% x 6 ekor cacing x 0,14 gram/hari x 365 hari x Rp 5.000 = Rp 15.404.825.000 (Rp 15,4 miliar/tahun)
 

Kehilangan protein:
 
21% x 220.000.000 jiwa x 17,4% x 6 ekor cacing x 0,035 gram/hari x 365 hari x Rp 50.000 = Rp 162.133.000.000 (Rp 162,1 miliar/tahun)
 

Cacing gelang merupakan 1 dari 3 jenis cacing parasit yang direkomendasikan oleh WHO untuk ditanggulangi. Jenis lainnya adalah cacing tambang (
Ankylostoma duodenale dan Necator americanus) dan cacing cambuk (Trichuris trichuria). 

Dalam jumlah sedikit, infeksi ketiga jenis cacing tersebut sulit dikenali. Gejala seperti mual muntah, mencret, sakit perut baru muncul setelah jumlahnya di dalam tubuh cukup banyak.
 

Cacingan juga memberi dampak pada perkembangan anak, berupa gizi buruk dan IQ rendah. Cacing tambang paling berbahaya karena kepalanya bisa masuk ke dalam mukosa usus, lalu menghisap darah dan menyebabkan anemia.

Senin, 21 Juni 2010

Dikritik Karena Dicinta

Kita harus akui hal yang paling sulit adalah menerima kritik dari orang lain. Kritikan dan teguran adalah bukti rasa sayang dan cinta (selama tidak ada tendensi dan maksud negatif tentunya). Meskipun sejujurnya sayapun kadang sulit menerima kritikan dari orang lain apalagi bila tidak ada dasar yang relevan.

Tulisan ini hanya sekedar uneg-uneg dan kritik kecil dari saya sebagai orang awam, diblog sebelumnya saya sempat menyampaikan keprihatinan saya terhadap salah satu partai politik Islam yang saya anggap telah melenceng dari jargon-jargon yang telah mereka dengungkan sendiri sebagai partai yang jujur, bersih dan profesional.

PKS kini bukanlah yang dulu, saya bukanlah simpatisan ataupun kader partai ini tapi sejak pembentukannya partai yang banyak didengungkan sebagai partai da'wah bahkan ada yang menyatakan bahwa partai ini adalah kepanjangan tangan dari gerakan da'wah Ihwanul Muslimin dari Mesir telah membuat saya kagum dan berharap banyak partai Islam yang mengklaim diri sebagai partai yang bersih ini dapat memperbaiki kebobrokan yang selama ini mendera bangsa ini.

Melihat fenomena dan tindak-tanduk PKS akhir-akhir ini semakin membuat saya berfikir, apakah masih pantas partai ini menyandang sebagai partai da'wah apalagi dengan mengkaitkan gerakannya dengan gerakan Ihwanul Muslimin yang notabene sebagai gerakan murni da'wah Islam.

Mulai dari perhelatan MUNAS yang diselenggarakan di hotel mewah yang membuat saya pribadi miris dan jauh dari semangat Islam yang menjunjung keadilan. Tanda-tanda akan adanya perubahan flatform perjuangan partai ini pun semakin jelas. Mungkin keprihatinan dan uneg-uneg yang diungkapkan oleh saudara kita di blog PKS Watch ini ada benarnya.

Lantas siapa lagi pembela umat Islam dinegeri ini yang dapat diandalkan bila partai 'bersih dan jujur' seperti PKS saja masih dapat terlena dengan kursi dan kekuasaan ?

Jumat, 18 Juni 2010

Kalo Sudah Duduk Lupa Berdiri ?

Judul diatas mengingatkan kita dengan iklan salah satu merek kursi di televisi khan ? begitu juga yang terjadi dilingkungan politik dan birokrat di negara kita. Saat kampanye mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan posisi yang mereka idamkan dengan berbagai cara, mereka rela mengorbankan harta benda bahkan kehormatan mereka sendiri dengan mengeluarkan janji-janji manis kepada konstituen mereka yang bahkan mereka sendiri tidak tau apakah janji-janji itu bisa mereka tepati.

Saat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka seakan lupa dengan janji dan jargon-jargon muluk yang mereka berikan kepada pemilihnya. Bila diluar negeri para pejabat marak mengundurkan diri karena malu tidak dapat menepati janji-janji mereka saat kampanye, di negara kita malah sibuk mencari pembenaran dan kambing hitam atas kegagalan mereka serta tidak ada sedikitpun rasa malu untuk itu.

Lebih menyedihkan lagi, bila suatu partai yang pada awalnya begitu semangat menyuarakan reformasi, keadilan, kesejahteraan dan kejujuran tapi saat mereka berada dipuncak seakan mereka lupa dengan janji-janji dan jargon-jargon yang selalu mereka dengungkan. Coba lihat artikel ini, apa yang tertulis disini cukup membuat kita miris karena sedikitpun tidak mencerminkan semangat yang pernah mereka dengungkan.

Tidak salah khan bila banyak pemilih yang menolak untuk memilih, bila kenyataannya seperti itu.

Jumat, 11 Juni 2010

Oh Nokia ku

Tadi baca artikel tentang demonstrasi besar yang terjadi di Finlandia salah satu negara di daratan Eropa. Uniknya, bila sebagian besar masyarakat Eropa banyak yang mengutuk dan mengecam tindakan penyerangan tentara Israel terhadap iring-iringan kapal relawan kemanusiaan yang menyebabkan 20 orang tewas dalam demonstrasi yang diikuti hampir 2000 orang tersebut malah mendukung aksi keji Israel tersebut.


Saya jadi kepikiran tentang fatwa salah seorang ulama besar Mesir yang menyatakan HARAM bagi siapapun yang membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan yang keuntungannya digunakan untuk membantu Israel (karena sama saja membantu Israel membunuhi orang Palestina).

Nokia, salah satu merek ponsel populer yang paling banyak digunakan saat ini merupakan salah satu produk yang diproduksi oleh perusahaan yang berkantor pusat di Finlandia. Bahkan Nokia telah menerima salah satu penghargaan yang diberikan oleh pemerintah zionis Israel (Jubilee Award). Sedangkan saat ini ponsel yang saya gunakan bermerek Nokia, apakah saya otomatis menjadi salah seorang pembunuh ? :((

Sabtu, 05 Juni 2010

Susahnya Berurusan Dengan Kera

Membayangkan peristiwa penyerangan tentara Israel terhadap kapal tim relawan yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza saya jadi teringat dengan salah satu ayat Al-quran yang menggambarkan bangsa Israel sebagai bangsa kera yang hina, “Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui orang-orang yang melanggar di antara hari Sabtu. Lain kami berfirman kepada mereka, “Jadilah Kamu kera yang hina”. (Qs. Al Baqarah).


Sikap dan tindak tanduk Israel baik sebagai negara maupun bangsa telah banyak menyebabkan kerusakan di muka bumi ini. Bangsa Israel dikenal sebagai bangsa yang degil, tidak mau diatur,rewel (banyak bertanya), pembohong dan penghianat, yang lebih tragis lagi mereka memiliki sejarah panjang sebagai bangsa yang selalu berusaha membunuhi dan melecehkan nabi-nabinya sendiri bahkan melecehkan kitab sucinya sendiri (taurat).


Negara Israel sendiri berdiri di atas tanah yang mereka rampas dari orang-orang Palestina dengan cara licik dan kejam yang dibantu oleh sekutu-sekutu baratnya. Bahkan saat ini salah satu tempat suci umat muslim masjid Al-Aqsa terancam hancur akibat ulah pemerintah Israel yang mengklaim bahwa peninggalan (harta karun) kerajaan Israel masih terpendam di dalam tanah tepat dibawah masjidil Aqsa hingga penggalian yang mereka lakukan banyak meyebabkan kerusakan pada pondasi masjid.


Israel tidak pernah mengindahkan kecaman-kecaman internasional bahkan mereka berani tidak mengindahkan resolusi PBB dengan berlindung dibelakang 'saudara besarnya' Amerika. Kerusakan demi kerusakan mulai dari pencaplokan tanah-tanah bangsa Arab hingga pembunuh-pembunuhan yang Israel lakukan terhadap bangsa Palestina semakin memperjelas sifat-sifat asli mereka yang banyak digambarkan oleh Al-Quran dan Hadis.


Bahkan disinyalir kerusakan moral, ahklak dan kehancuran sendi-sendi ekonomi, sosial dan budaya yang melanda dunia secara global adalah ulah dari bangsa Israel dengan faham Zionisme dan gerakan Free Masonry mereka yang sampai saat ini masih terus berusaha merusak umat manusia terutama umat Muslim yang mereka anggap sebagai musuh bebuyutan dengan segala cara.


“Wahai Bani Israel ingatlah nikmat-nikmatKu yang telah Aku karuniakan padamu dan penuhilah janji-janjimu, agar Aku memenuhi janjiKu. Dan hanyalah kepadaKu kamu takut”. (Qs. Al Baqarah -40)


“Dan orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah senang terhadap kamu, hingga Kamu mengikuti millah (agama) mereka”. (Qs. Al Baqarah - 85)


“Apa-apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa-apa yang aku perintahkan maka kerjakanlah semampumu. Kebinasaan orang-orang sebelum kamu tidak lain karena mereka banyak bertanya dan menentang Nabi-nabi mereka”. (Hr. Bukhari dan Muslim)