Sabtu, 27 November 2010

Mesti Hati-hati Kalo Bikin Peraturan

He he he, ngeblog sambil nunggu hujan diluar berhenti dan ngisi 'kekosongan'... jadi inget sama seorang rekan yang tiba-tiba tergopoh-gopoh keluar dari toilet kantor sambil menutup resletingnya yang masih terbuka dan masuk ke ruangan kerja saya.

'Busyet deh Nal, tadi gue baru aja buka celana mo buang air... eh ada tulisan nempel di closet katanya -Dilarang Memasukan Benda Apapun ke Dalam Closet ini, bikin gue ga jadi kencing.. ngebaca tulisan itu, gue langsung masukin 'itu' gue ke celana. sapa sih yang nempelin tulisan itu ?'

Kurang lebih itulah kata-katanya saat keluar dari toilet sambil setengah teriak dan sambil 'cengar-cengir', tentu saja kata-katanya di atas hanya lelucon. Tapi kalo dipikir-pikir, kenapa juga mesti ada larangan seperti itu di closet... he he he.

Larangan ataupun peraturan kalo tidak dibuat hati-hati memang bisa membahayakan, kalo saja tulisan closet di atas memang dilakukan oleh setiap orang yang membacanya gak bisa dibayangkan berbahayanya buat kesehatan... bisa-bisa semua orang bisa kencing batu karena menahan 'pipis'.

Sebuah peraturan juga bisa dilanggar dengan mudah hanya dengan sedikit kemampuan silat lidah, contohnya tulisan 'Dilarang Merokok di Sini'. Seorang rekan saya dengan santainya merokok di ruangan kerja sambil bekerja... melihat itu saya langsung menegurnya, 'Hei, situ ga baca kalo di sini ga boleh merokok ?' tau ga apa kira-kira jawabannya ?

'Lho yang dilarang khan merokok di dinding itu, karena tulisannya hanya bilang -Dilarang Merokok di Sini (dinding tempat larangan tersebut nempel), coba kalo tulisannya -Dilarang Merokok di Ruangan Ini, nah itu yang benar....'

Sekilas benar juga jawabannya meskipun kedengeran bodoh tapi itu memang jawaban yang 'pintar'. Mendengar jawaban itu bikin saya mangkel tapi sambil tertawa...

Nah jadi jangan heran, sebanyak apapun peraturan, larangan dan undang-undang yang dibuat selama aturan tersebut dibuat hanya sekedar 'dibuat' tapi memiliki celah dan 'multi interpretasi' dipastikan banyak pelanggar hukum, koruptor dan 'maling' berkerah putih yang lolos dari jeratan hukum. Dan anekdot yang menyatakan 'Peraturan itu dibuat untuk dilanggar' itu ada benarnya, mungkin inilah yang menjadikan korupsi menjadi budaya yang sulit dihapus.

Apalagi apabila sebuah peraturan yang dibuat (sengaja) untuk kepentingan dan keuntungan 'golongan' tertentu saja, ini lebih berbahaya karena dapat merugikan orang banyak.

Dan bagi 'objek' peraturan seperti kita juga harus hati-hati menyikapi peraturan yang ada agar tidak menjadi korban dari peraturan 'jadi-jadian'

Tidak ada komentar: