Kamis, 18 Agustus 2011

Asal Jujur, Bisa Diterima

Saya cukup tertarik dengan pernyataan salah seorang kerabat saya saat ngobrol 'ngalor-ngidul' sebelum shalat Tarawih tadi, katanya kenaikan harga BBM sebenarnya tidak masalah asalkan subsidi untuk angkutan dan sepeda motor (dengan CC rendah) tetap diberlakukan dan yang terpenting katanya dana hasil pencabutan subsidi BBM ini harus digunakan untuk subsidi kesehatan dan pendidikan rakyat.

Hmmm, apa mungkin bisa ? selama ini budaya korupsi dan kolusi masih marak berlangsung dan terjadi di dalam pemerintahan kita saat ini. Banyak kalangan menilai pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah masih berjalan ditempat dan tebang pilih.

Meminjam istilah ustadz Al-Habsyi saat acara 'kultum' sebelum berbuka puasa di salah satu stasiun TV swasta beberapa waktu lalu, beliau menyatakan bahwa hukum dan undang-undang di Indonesia bagaikan sebilah pisau yang semakin ke bawah semakin tajam tapi semakin ke atas semakin tumpul.

Beliau mencontohkan, bila rakyat kecil yang melakukan kejahatan maka proses hukumnya akan berjalan cepat tapi sebaliknya bila yang melakukan kejahatan para pejabat dan para pemimpin di negeri ini maka proses hukumnya akan berjalan lambat dan bertele-tele bahkan tidak jarang si pelaku terbebas dari jerat hukum.

Beliau juga menambahkan, bahwa semua musibah dan bencana yang terjadi di negeri kita sebaiknya disikapi dengan 'pertaubatan' karena tidak semua bencana yang terjadi adalah sebuah ujian tapi bisa juga adalah peringatan dan azab dari Allah SWT mengingat kerusakan moral dan ahklak rakyat dan para pemimpin dinegeri ini yang sudah begitu rusaknya.

Naudzubillah, mudah-mudah bulan suci Ramadhan ini mampu menjadikan kita menjadi bangsa yang bertaubat hingga rahmat dan keberkahan bisa tercurah kembali ke negeri tercinta ini, amiiien

Tidak ada komentar: