Sabtu, 12 Februari 2011

Lagi Ngomongin Mesir

Pasca lengsernya Presiden Mesir - Hosni Mubarak, gema kegembiraan dan euforia-nya ternyata tidak hanya terjadi di Mesir tapi juga terjadi di negara-negara Timur Tengah (mungkin juga di Indonesia). Di Indonesia sendiri kebanyakan orang menyamai peristiwa lengsernya Mubarak dengan peristiwa lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan.

Kalo dipikir-pikir, si Mubarak ini kalah 'jantan' dan 'gentle' dibanding Pak Harto. Kenapa begitu ? ya iyalah... Bila Mubarak mundur tanpa permisi alias tanpa pidato dihadapan rakyat Mesir tapi Pak Harto dengan gagah mengumumkan kepada rakyat Indonesia mengenai pengundurandirinya (lewat siaran TV).

Kalo dilihat dari posisi strategis Mesir di Timur Tengah, saya yakin penggantinya Mubarak pasti gak jauh-jauh dari pilihannya Israel dan Amrik...

Bagaimana dengan Indonesia ?

Pasca lengsernya presiden Soeharto yang disebut era reformasi, perubahan yang mencolok adalah 'keterbukaan' dan 'kebebasan' meskipun pada prakteknya masih tetap sama, tingkat korupsi masih tinggi (bertambah tinggi ?) dan akibat semangat kebebasan rasa malu semakin menipis dan dekadensi moral menjadi lebih parah dibanding era Orba.

Lebih hebat lagi, akibat semangat keterbukaan saat ini koruptor mudah dikenali karena biasanya setelah ditangkap wajah mereka akan nongol di TV dan media cetak tapi mereka masih saja tidak bisa dihukum dan masih bisa lolos dari hukuman meskipun banyak bukti kuat yang menunjukan kejahatan mereka (bahkan ada yang tidak terjamah oleh hukum sama sekali).

Begitulah Indonesia di era reformasi, nah bagaimana nanti dengan nasib Mesir di pemerintahan yang baru ?

Tidak ada komentar: